1.1 Latar Belakang
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan
ukuran luas organisme. Bentuk tubuh ikan
dibedakan menjadi dua macam yaitu simetris bilateral dan non simetris
bilateral. Simetris bilateral adalah bila ikan dibelah menjadi dua bagian yang
sama pada bagian tengahnya, kedua sisi letak, bentuk maupun ukurannya sama
persis. Sedangkan non simetris bilateral
adalah kedua sisi lateralnya bentuk yang berbeda atau tidak sama. Ikan
bawal air tawar (Colossoma macropomum) memiliki badan agak bulat, bentuk tubuh
pipih, sisik kecil, kepala hampir bulat, lubang hidung agak besar, sirip dada
di bawah tutup insang, sirip perut dan sirip dubur terpisah, punggung berwarna
abu-abu tua, serta perut putih abu-abu dan merah. Ikan bawal air tawar (Colossoma
macropomum) memilki dua buah sirip punggung yang letaknya agak bergeser ke
belakang. Sirip perut dan sirip dubur terpisah, sedangkan sirip ekor berbentuk homocercal. (Arie,
2004),
Anatomi
(berasal dari bahasa Yunani
anatomia, darianatemnein, yang berarti memotong) adalah
cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Pengetahuan
tentang anatomi dalam ikan dapat membantu kita dalam mengetahui bagian-bagian apa saja yang terdapat di dalam tubuh ikan seperti Organ
pencernaan, sistem pernafasan, sistem peredaran darah dan juga kita dapat
mengetahui apa-apa saja fungsi organ yang ada di dalam tubuh ikan (Kordi,
2011).
Tujuan praktikum
tentang Morfologi dan anatomi Ikan bawal yaitu untuk mengenal bentuk luar dan
dalam ikan bawal termaksud bagian-bagiannya seperti bentuk tubuh, mulut, posisi
sirip perut terhadap sirip dada, bentuk-bentuk sirip ekor, bentuk linea
lateralis (garis rusuk) serta ciri-ciri khusus seperti finlet, skute, keel,
adipose fin (sirip lemak) dan sebagainya. Kegunaan dari praktikum ini adalah
agar praktikan dapat mendeskripsikan ikan berdasarkan ciri morfologi dan
anatomi tubuh dari ikan.
2.1 Klasifikasi Ikan Bawal (Colossoma macropomum)
Klasifikasi ikan
bawal air tawar (Colossoma macropomum) menurut Saanin (1984) adalah
sebagai berikut :
Filum
: Chordata
Subfilum
: Craniata
Kelas : Pisces
Subkelas :
Neopterigii
Ordo :
Cypriniformes
Subordo :
Cyprinoidea
Famili :
Characidae
Genus : Colossoma
Species
: Colossoma macropomum
Gambar 1. Ikan Bawal (Colossoma macropomum)
Tubuh ikan bawal tampak membulat (oval)
dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2 : 1. Bila dipotong secara
vertikal, bawal memiliki bentuk tubuh pipih (compressed) dengan
perbandingan antara tinggi dan lebar tubuh 4:1. Bentuk tubuh seperti ini menandakan
gerakan ikan bawal tidak cepat seperti ikan lele atau grass carp, tetapi
lambat seperti ikan gurame dan tambakan. Sisiknya kecil berbentuk ctenoid,
di mana setengah bagian sisik belakang menutupi sisik bagian depan. Warna tubuh
bagian atas abu-abu gelap, sedangkan bagian bawah berwarna putih. Pada ikan
bawal dewasa, bagian tepi sirip perut, sirip anus dan bagian bawah sirip ekor
berwarna merah. Warna merah ini merupakan ciri khusus ikan bawal tawar (Colossoma
macropomum) (Effendi, 2003).
Kepala ikan bawal air tawar (Colossoma
macropomum) berukuran kecil yang terletak di ujung kepala tetapi agak
sedikit ke atas. Bawal memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip
dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor. Sirip punggung tinggi kecil
dengan sebuah jari-jari tegak keras, tetapi tidak tajam, sedangkan jari-jari
lainnya lemah. Sirip punggung pada ikan bawal air tawar (Colossoma
macropomum) terletak agak ke belakang. Sirip dada, sirip perut dan sirip
anus kecil dan jari-jarinya lemah. Demikian pula dengan sirip ekor,
jari-jarinya lemah tetapi berbentuk cagak (Arie, 2004).
Linea
Lateralis (LL) yang dihitung adalah sisik berpori atau gurat sisik atau linea
lateralis. Bentuk deretan dan jumlah sisik tersebut tidak sama untuk masing–masing spesies ikan. Sisik linea
lateralis dihitung dari depan (dekat kepala) kearah ekor. Jika linea lateralis
suatu jenis ikan tidak lurus seperti pada ikan kue (carangidae), maka jumlahnya
tetap dihitung mengikuti arah gurat sisik yang berbelok tersebut. Jika bentuk
linea lateralis terbagi dua seperti ikan buntal, maka dihitung dulu bagian pertama,
kemudian bagian kedua yang arahnya lebih kebelakang. Jika ikan mempunyai gurat
sisik yang banyak seperti ikan belanak, maka dihitung satu garis saja diambil
yang garisnya terletak di tengah (Kordi, 2011).
2.3 Anatomi Ikan Bawal (Colossoma macropomum)
Saluran pencernaan pada ikan dimulai
dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil
yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak
dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan
ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang
terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat
di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan
makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas
batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk
memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang
berupa pipa panjang berkelokkelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus.
saluran pencernaan mulai dari muka ke belakang, saluran pencernaan tersebut
terdiri dari mulut, rongga mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus,
rektum dan anus (Zaldi, 2010).
Sistem Urogenitalia ini akan nampak
dengan cara mengangkat bagian-bagian pada sistem digestoria. Bagian-bagian yang
nampak adalah berupa organ genital seperti gonat, sinus urogenitalis dan porus
urogenitalis. System urogenitalia. Bagian ventral terdapat anus, dan lubang
urogenital. Colossoma macropomum
betina memiliki satu lubang urogenital, namun jantung lubangnya terpisah antara
lubang geniotal dengan lubang urinnya. Terdapat siripnya bersinar/mengkilap
dengan dilapisi membrane yang licin, sirip berfungsi menjaga kesetabilan ikan
dan mengatur pergerakannya (Berka, 1986).
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Ikhtiologi tentang
Morfologi Ini di laksanakan pada hari Rabu, 5 Maret 2014 pukul 15.00 WITA.
Bertempat di Lab Budidaya Perairan, Prodi Budidaya Perairan, Fakultas
Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako Palu.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun Alat dan
Bahan yang di gunakan pada saaat praktikum morfologi
dan Anatomi ikan bawal sebagai berikut:
Alat
dan Bahan
|
Fungsi
|
Pulpen, Modul
|
Untuk mencatat hasil yang kita
dapat pada saat praktikum.
|
Baki
|
Untuk meletakkan bahan (ikan) yang akan di amati
|
Pisau Bedah
|
Untuk membelah bahan (ikan) yang akan di amati
|
Pinset Berujung lurus
|
Untuk mengambil sesuatu yang kecil dan susah untuk
di jangkau
|
Gunting Berujung Melengkung
|
Untuk menggunting bahan (ikan) yang
tidak dapat di gunting oleh gunting biasa
|
Bahan yang di
gunakan adalah Ikan Bawal (Oreochromis
mossambicus)
Adapun prosedur
kerja yang kita lakukan pada saat praktikum morfologi dan anatomi adalah
sebagai berikut:
1.
Siapkan alat dan bahan
yang akan di gunakan dalam praktikum
2.
Letakkan ikan yang akan
di amati di atas baki.
3.
Pastikan kepala ikan
berada di sebelah kiri.
4.
Amati terlebih dahulu
bentuk tubuh luar (morfologi) ikan, kemudian gambarlah.
5.
Bedah ikan yang akan di
amati dari arah kepala, sehingga Anatomi dalam ikan terlihat dengan jelas.
6.
Kemudian gambarkan
Anatomi dalam ikan yang kalian amati mengikuti bentuk tubuh ikan
4.1 Hasil
4.1.1 Morfologi Ikan bawal (Colossoma macropomum)
Berdasarkan pengamatan yang saya
lakukan pada saat praktikum bentuk Morfologi pada ikan bawal (Colossoma macropomum) mendapatkan hasil
sebagai berikut :
Keterangan: (A) Bagian kepala, (B)
Bagian badan, (C) Bagian ekor, (1) Sirip dorsal (1a. Sirip dorsal pertama,
2a. Sirip dorsal ke dua), (2) Sirip ekor, (3) Sirip anal, (4) Sirip perut,
(6) Mulut, (7) Lubang hidung (nostril), (8) Operkulum, (9) Preoperkulum, (10)
Rahang atas, (11) Rahang bawah, (12) Anus.
|
Gambar 2. Morfologi
Ikan Bawal (Colossoma macropomum)
Hasil pengamatan yang saya lakukan
di Lab Budidaya Perairan tentang Ikan Bawal (Colossoma macropomum) sebagai berikut
Tabel
2. Ikan Bawal (Colossoma macropomum)
PARAMETER
|
Jenis Ikan
|
Ikan Bawal(Colossoma
macropomum)
|
|
Bentuk tubuh
|
Compressed (pipih)
|
Bentuk mulut
|
|
Posisi mulut
|
Terminal
|
Mulut dapat di Sembulkan (dapat atau tidak)
|
Tidak
|
Sungut ada atau tidak
|
Tidak ada
|
Jika ada (letak/jumlah)
|
-
|
Bentuk sirip ekor
|
Hiposerkal
|
Posisi sirip V terhadap P
|
Abdominal
|
Tipe sirip D (tunggal/ganda)
|
Ganda
|
Kelengkapan LL
|
Ada
|
Sirip V (ada/tidak ada)
|
Ada
|
Ciri khusus
|
Ada
|
Operkulum
|
Ada
|
Preoperkulum
|
Ada
|
Sirip P (ada/tidak)
|
Ada
|
Berdasarkan pengamatan yang saya
lakukan pada saat praktikum bentuk Anatomi Dalam pada ikan bawal (Colossoma macropomum) tertera pada
gambar berikut:
Keterangan: (1) otak, (2) insang, (3)
mulut, (4) esofagus, (5) lambung, (6) usus, (7) anus, (8) jantung, (9) hati,
(10) limpa, (11) gelembung renang, (12) ginjal, (13) Gonad (ovarium/testis),
(14) faring, (15) pliorik kaeka.
|
Gambar 3. Anatomi Dalam Ikan Bawal (Colossoma macropomum)
4.2 Pembahasan
4.2.1 Morfologi Ikan bawal (Colossoma macropomum)
Kepala ikan bawal air tawar (Colossoma
macropomum) berukuran kecil yang terletak di ujung kepala tetapi agak
sedikit ke atas. Memiliki bentuk tubuh Compressed,
posisi mulut terminal dan tidak dapat di sembulkan, tidak mempunyai sungut, bentuk
sirip ekor hiposerkal, mempunyai lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip
dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor, mempunyai linea lateralis, dan
mempunyai operkulum dan preoperkulum. Bawal
memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip
anus dan sirip ekor. Sirip punggung tinggi kecil dengan sebuah jari-jari tegak
keras, tetapi tidak tajam, sedangkan jari-jari lainnya lemah. Sirip punggung
pada ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) terletak agak ke
belakang. Sirip dada, sirip perut dan sirip anus kecil dan jari-jarinya lemah.
Demikian pula dengan sirip ekor, jarijarinya lemah tetapi berbentuk cagak (Arie
2000).
4.2.2 Anatomi Dalam Ikan Bawal ( Colossoma macropomum)
Dari
hasil pengamatan ikan bawal (Colossoma macropomum),
di dalam rongga badannya terdapat
organ-organ, yaitu linfa (lien), organ ini sukar terlihat karena kadang-kadang
terbungkus oleh lemak dan hati diantara usus, dan terdapat saluran pencernaan,
hati dan kantong empedu. Gelembung renang berfungsi untuk mengatur daya apung
di dalam air. Lambung berfungsi sebagai menyimpan makanan dalam jumlah ynag
sangat besar, mengaduk makanan dengan sekresi,
pengososngan lambung, dan memasukannya kedalam usus. Insang berfungsi
sebagai alat pernafasan pada ikan. Didalam perut ikan terdapat organ yang tampak memanjang. Organ dalam
tersebut adalah gelembung renang.Gelembung renang disebut juga pnematosis,
berfungsinya sebagai pengatur daya apung ikan di dalam air.Sehingga dinamakan
alat hidrostatik.Pembuluh darah pada dinding gelembung renang tersebut menyerap
atau mengeluarkan gas yang dipengaruhi oleh urat syaraf. Ikan secara
umum bernafas dengan insang. Selain alat
pernafasan insang dan paru-paru beberapa jenis ikan memiliki alat pernapasan
tambahan seperti labirin yang dapat mengambil oksigen secara langsung dari
udara, insang tambahan berfungsi mengambil oksigen dari permukaan air (Murniyati, 2004).
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil praktikum yang
kami lakukan di Lab Budidaya Perairan, bahwa Ikan Bawal (Colossoma macropomum) memiliki bentuk tubuh yang Compresssed, bentuk mulut yang terminal
dan tidak dapat di sembulkan, tidak mempunyai sungut, mempunyai lima buah
sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus dan sirip
ekor, mempunyai linea lateralis, dan mempunyai operkulum dan preoperkulum.
Ikan
Bawal (Colossoma macropomum) terdapat
beberapa organ-organ di dalam yaitu ginjal, gelembung renang yang berfungsi
sebagai alat pendeteksi ikan pada posisi kedalam air yang terletak disebelah
ventral, gelembung renang. Organ-organ tersebut sangat berperan penting dalam
proses pencernaan, reproduksi, dan kelangsungan hidup ikan.
5.2 Saran
Dengan melihat
praktikum yang dilakukan saya menyarankan bahwa kordinator asisten harus
menambah lagi alat yang akan di gunakan, sehingga praktikan tidak merasa jenuh
dalam melakukan praktikum dan juga paraktikum selanjutnya dapat mengambil waktu
yang lebih lama agar pada saat praktikum, praktikan tidak terburu-buru dalam menyelesaikan
praktikumnya di dalam laboratorium.
Arie U, 2004,. Budi Daya Bawal Air Tawar Untuk Konsumsi dan
Hias. Penebar Swadaya. Jakarta
Berka
R. 1986.,The Transport of Live Fish.A
Review. EIFAC Tech. Pap.FAO
Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Bagi Pengolahan Sumber Daya
dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta.Kanisius
Kordi KMGH. 2011,. Budidaya Bawal Air Tawar.Akademia.
Jakarta
Murniyati, 2004., Anatomi ikan.PT
Inter Masa, Jakarta
Saanin,
H. 1984., Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid 1 dan 2. Bina Cipta,
Jakarta
Zaldi, 2010., Sistem
pencernaan,IPB, Fakultas Perikanan, Bogor