Jumat, 21 November 2014

Ekha' LaporanQuw






1.1       Latar Belakang

Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan ukuran luas organisme.  Bentuk tubuh ikan dibedakan menjadi dua macam yaitu simetris bilateral dan non simetris bilateral. Simetris bilateral adalah bila ikan dibelah menjadi dua bagian yang sama pada bagian tengahnya, kedua sisi letak, bentuk maupun ukurannya sama persis. Sedangkan non simetris  bilateral adalah kedua sisi lateralnya bentuk yang berbeda atau tidak sama. Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum)  memiliki badan agak bulat, bentuk tubuh pipih, sisik kecil, kepala hampir bulat, lubang hidung agak besar, sirip dada di bawah tutup insang, sirip perut dan sirip dubur terpisah, punggung berwarna abu-abu tua, serta perut putih abu-abu dan merah. Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) memilki dua buah sirip punggung yang letaknya agak bergeser ke belakang. Sirip perut dan sirip dubur terpisah, sedangkan sirip ekor berbentuk homocercal.   (Arie, 2004),
Anatomi (berasal dari bahasa Yunani anatomia, darianatemnein, yang berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Pengetahuan tentang anatomi dalam ikan dapat membantu kita dalam mengetahui bagian-bagian apa saja yang terdapat di dalam tubuh ikan seperti Organ pencernaan, sistem pernafasan, sistem peredaran darah dan juga kita dapat mengetahui apa-apa saja fungsi organ yang ada di dalam tubuh ikan (Kordi, 2011).
Tujuan praktikum tentang Morfologi dan anatomi Ikan bawal yaitu untuk mengenal bentuk luar dan dalam ikan bawal termaksud bagian-bagiannya seperti bentuk tubuh, mulut, posisi sirip perut terhadap sirip dada, bentuk-bentuk sirip ekor, bentuk linea lateralis (garis rusuk) serta ciri-ciri khusus seperti finlet, skute, keel, adipose fin (sirip lemak) dan sebagainya. Kegunaan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mendeskripsikan ikan berdasarkan ciri morfologi dan anatomi tubuh dari ikan.


2.1       Klasifikasi Ikan Bawal (Colossoma macropomum)

Klasifikasi ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut :
Filum : Chordata
Subfilum : Craniata
Kelas : Pisces
Subkelas : Neopterigii
Ordo : Cypriniformes
Subordo : Cyprinoidea
Famili : Characidae
Genus : Colossoma
                                                                        Species : Colossoma macropomum
 








Gambar 1. Ikan Bawal (Colossoma macropomum)

Tubuh ikan bawal tampak membulat (oval) dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2 : 1. Bila dipotong secara vertikal, bawal memiliki bentuk tubuh pipih (compressed) dengan perbandingan antara tinggi dan lebar tubuh 4:1. Bentuk tubuh seperti ini menandakan gerakan ikan bawal tidak cepat seperti ikan lele atau grass carp, tetapi lambat seperti ikan gurame dan tambakan. Sisiknya kecil berbentuk ctenoid, di mana setengah bagian sisik belakang menutupi sisik bagian depan. Warna tubuh bagian atas abu-abu gelap, sedangkan bagian bawah berwarna putih. Pada ikan bawal dewasa, bagian tepi sirip perut, sirip anus dan bagian bawah sirip ekor berwarna merah. Warna merah ini merupakan ciri khusus ikan bawal tawar (Colossoma macropomum) (Effendi, 2003).
Kepala ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) berukuran kecil yang terletak di ujung kepala tetapi agak sedikit ke atas. Bawal memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor. Sirip punggung tinggi kecil dengan sebuah jari-jari tegak keras, tetapi tidak tajam, sedangkan jari-jari lainnya lemah. Sirip punggung pada ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) terletak agak ke belakang. Sirip dada, sirip perut dan sirip anus kecil dan jari-jarinya lemah. Demikian pula dengan sirip ekor, jari-jarinya lemah tetapi berbentuk cagak (Arie, 2004).
Linea Lateralis (LL) yang dihitung adalah sisik berpori atau gurat sisik atau linea lateralis. Bentuk deretan dan jumlah sisik tersebut tidak sama untuk    masing–masing spesies ikan. Sisik linea lateralis dihitung dari depan (dekat kepala) kearah ekor. Jika linea lateralis suatu jenis ikan tidak lurus seperti pada ikan kue (carangidae), maka jumlahnya tetap dihitung mengikuti arah gurat sisik yang berbelok tersebut. Jika bentuk linea lateralis terbagi dua seperti ikan buntal, maka dihitung dulu bagian pertama, kemudian bagian kedua yang arahnya lebih kebelakang. Jika ikan mempunyai gurat sisik yang banyak seperti ikan belanak, maka dihitung satu garis saja diambil yang garisnya terletak di tengah (Kordi, 2011).

2.3       Anatomi Ikan Bawal (Colossoma macropomum)

Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelokkelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus. saluran pencernaan mulai dari muka ke belakang, saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut, rongga mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus (Zaldi, 2010).
Sistem Urogenitalia ini akan nampak dengan cara mengangkat bagian-bagian pada sistem digestoria. Bagian-bagian yang nampak adalah berupa organ genital seperti gonat, sinus urogenitalis dan porus urogenitalis. System urogenitalia. Bagian ventral terdapat anus, dan lubang urogenital. Colossoma macropomum betina memiliki satu lubang urogenital, namun jantung lubangnya terpisah antara lubang geniotal dengan lubang urinnya. Terdapat siripnya bersinar/mengkilap dengan dilapisi membrane yang licin, sirip berfungsi menjaga kesetabilan ikan dan mengatur pergerakannya (Berka, 1986).



3.1       Waktu dan Tempat

Praktikum Ikhtiologi tentang Morfologi Ini di laksanakan pada hari Rabu, 5 Maret 2014 pukul 15.00 WITA. Bertempat di Lab Budidaya Perairan, Prodi Budidaya Perairan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako Palu.

3.2       Alat dan Bahan

Adapun Alat dan Bahan yang di gunakan pada saaat praktikum morfologi dan Anatomi ikan bawal  sebagai berikut:
Table 1. Alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum morfologi dan  Anatomi ikan bawal
Alat dan Bahan
Fungsi
Pulpen, Modul
Untuk mencatat hasil yang kita dapat pada saat praktikum.
Baki
Untuk meletakkan bahan (ikan) yang akan di amati
Pisau Bedah
Untuk membelah bahan (ikan) yang akan di amati
Pinset Berujung lurus
Untuk mengambil sesuatu yang kecil dan susah untuk di jangkau
Gunting Berujung Melengkung
Untuk menggunting bahan (ikan) yang
tidak dapat di gunting oleh gunting biasa
Bahan yang di gunakan adalah Ikan Bawal (Oreochromis  mossambicus)
Adapun prosedur kerja yang kita lakukan pada saat praktikum morfologi dan anatomi adalah sebagai berikut:
1.        Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan dalam praktikum
2.        Letakkan ikan yang akan di amati di atas baki.
3.        Pastikan kepala ikan berada di sebelah kiri.
4.        Amati terlebih dahulu bentuk tubuh luar (morfologi) ikan, kemudian gambarlah.
5.        Bedah ikan yang akan di amati dari arah kepala, sehingga Anatomi dalam ikan terlihat dengan jelas.
6.        Kemudian gambarkan Anatomi dalam ikan yang kalian amati mengikuti bentuk tubuh ikan
 

4.1       Hasil

4.1.1    Morfologi Ikan bawal (Colossoma macropomum)

Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan pada saat praktikum bentuk Morfologi pada ikan bawal (Colossoma macropomum) mendapatkan hasil sebagai berikut :







Keterangan: (A) Bagian kepala, (B) Bagian badan, (C) Bagian ekor, (1) Sirip dorsal (1a. Sirip dorsal pertama, 2a. Sirip dorsal ke dua), (2) Sirip ekor, (3) Sirip anal, (4) Sirip perut, (6) Mulut, (7) Lubang hidung (nostril), (8) Operkulum, (9) Preoperkulum, (10) Rahang atas, (11) Rahang bawah, (12) Anus.
Gambar 2. Morfologi Ikan Bawal (Colossoma macropomum)

 Hasil pengamatan yang saya lakukan di Lab Budidaya Perairan tentang Ikan Bawal (Colossoma macropomum) sebagai berikut
Tabel 2. Ikan Bawal (Colossoma macropomum)
PARAMETER
Jenis Ikan
Ikan Bawal(Colossoma macropomum)
Bentuk tubuh
Compressed (pipih)
Bentuk mulut

Posisi mulut
Terminal
Mulut dapat di Sembulkan (dapat atau tidak)
Tidak
Sungut ada atau tidak
Tidak ada
Jika ada  (letak/jumlah)
-
Bentuk sirip ekor
Hiposerkal
Posisi sirip V terhadap P
Abdominal
Tipe sirip D (tunggal/ganda)
Ganda
Kelengkapan LL
Ada
Sirip V (ada/tidak ada)
Ada
Ciri khusus
Ada
Operkulum
Ada
Preoperkulum
Ada
Sirip P (ada/tidak)
Ada

Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan pada saat praktikum bentuk Anatomi Dalam pada ikan bawal (Colossoma macropomum) tertera pada gambar berikut:









Keterangan: (1) otak, (2) insang, (3) mulut, (4) esofagus, (5) lambung, (6) usus, (7) anus, (8) jantung, (9) hati, (10) limpa, (11) gelembung renang, (12) ginjal, (13) Gonad (ovarium/testis), (14) faring, (15) pliorik kaeka.

Gambar 3. Anatomi Dalam Ikan Bawal (Colossoma macropomum)

4.2       Pembahasan

4.2.1    Morfologi Ikan bawal (Colossoma macropomum)

Kepala ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) berukuran kecil yang terletak di ujung kepala tetapi agak sedikit ke atas. Memiliki bentuk tubuh Compressed, posisi mulut terminal dan tidak dapat di sembulkan, tidak mempunyai sungut, bentuk sirip ekor hiposerkal, mempunyai lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor, mempunyai linea lateralis, dan mempunyai operkulum dan preoperkulum. Bawal memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor. Sirip punggung tinggi kecil dengan sebuah jari-jari tegak keras, tetapi tidak tajam, sedangkan jari-jari lainnya lemah. Sirip punggung pada ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) terletak agak ke belakang. Sirip dada, sirip perut dan sirip anus kecil dan jari-jarinya lemah. Demikian pula dengan sirip ekor, jarijarinya lemah tetapi berbentuk cagak (Arie 2000).

4.2.2    Anatomi Dalam Ikan Bawal ( Colossoma macropomum)

Dari hasil pengamatan ikan bawal (Colossoma macropomum), di dalam  rongga badannya terdapat organ-organ, yaitu linfa (lien), organ ini sukar terlihat karena kadang-kadang terbungkus oleh lemak dan hati diantara usus, dan terdapat saluran pencernaan, hati dan kantong empedu. Gelembung renang berfungsi untuk mengatur daya apung di dalam air. Lambung berfungsi sebagai menyimpan makanan dalam jumlah ynag sangat besar, mengaduk makanan dengan sekresi,  pengososngan lambung, dan memasukannya kedalam usus. Insang berfungsi sebagai alat pernafasan pada ikan. Didalam perut ikan terdapat organ yang tampak memanjang. Organ dalam tersebut adalah gelembung renang.Gelembung renang disebut juga pnematosis, berfungsinya sebagai pengatur daya apung ikan di dalam air.Sehingga dinamakan alat hidrostatik.Pembuluh darah pada dinding gelembung renang tersebut menyerap atau mengeluarkan gas yang dipengaruhi oleh urat syaraf. Ikan secara umum bernafas dengan insang. Selain alat pernafasan insang dan paru-paru beberapa jenis ikan memiliki alat pernapasan tambahan seperti labirin yang dapat mengambil oksigen secara langsung dari udara, insang tambahan berfungsi mengambil oksigen dari permukaan air (Murniyati, 2004).
 

5.1      Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil praktikum yang kami lakukan di Lab Budidaya Perairan, bahwa Ikan Bawal (Colossoma macropomum) memiliki bentuk tubuh yang Compresssed, bentuk mulut yang terminal dan tidak dapat di sembulkan, tidak mempunyai sungut, mempunyai lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor, mempunyai linea lateralis, dan mempunyai operkulum dan preoperkulum.
Ikan Bawal (Colossoma macropomum) terdapat beberapa organ-organ di dalam yaitu ginjal, gelembung renang yang berfungsi sebagai alat pendeteksi ikan pada posisi kedalam air yang terletak disebelah ventral, gelembung renang. Organ-organ tersebut sangat berperan penting dalam proses pencernaan, reproduksi, dan kelangsungan hidup ikan.

5.2       Saran

Dengan melihat praktikum yang dilakukan saya menyarankan bahwa kordinator asisten harus menambah lagi alat yang akan di gunakan, sehingga praktikan tidak merasa jenuh dalam melakukan praktikum dan juga paraktikum selanjutnya dapat mengambil waktu yang lebih lama agar pada saat praktikum, praktikan tidak terburu-buru dalam menyelesaikan praktikumnya di dalam laboratorium.



Arie U, 2004,. Budi Daya Bawal Air Tawar Untuk Konsumsi dan Hias. Penebar Swadaya. Jakarta

Berka R. 1986.,The Transport of Live Fish.A Review. EIFAC Tech. Pap.FAO
Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Bagi Pengolahan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta.Kanisius
Kordi KMGH. 2011,. Budidaya Bawal Air Tawar.Akademia. Jakarta
Murniyati, 2004., Anatomi ikan.PT Inter Masa, Jakarta
Saanin, H. 1984., Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid 1 dan 2. Bina Cipta, Jakarta

Zaldi, 2010., Sistem pencernaan,IPB, Fakultas Perikanan, Bogor